SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMUNISASI
CAMPAK
I. IDENTIFIKASI
MASALAH
Campak adalah penyakit yang sangat
menular pada masa anak-anak dan juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala
campak cukup menakutkan dan anak-anak yang kurang gizi mudah terserang
komplikasi yang fatal. Penyebab penyakit ini adalah infeksi virus rubeola yang
kemudian ditularkan lewat batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan
hidung.
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
(tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 2 kali. Pertama, pada saat anak
berumur 9 bulan atau lebih, Campak 2 diberikan pada umur 5-7 tahun. Pada kejadian luar biasa dapat
diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan
secara langsung di bawah kulit (subkutan).
Campak 1 diperlukan untuk
menimbulkan respon kekebalan primer, sedangkan Campak 2 diperlukan untuk
meningkatkan kekuatan antibodi sampai pada tingkat yang tertingi. Efek
samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare.
Pengetahuan yang kurang tentang
pentingnya imunisasi campak bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi akan berpengaruh
terhadap tingkat kesehatan bayinya,
sehingga diperlukan penyuluhan bagi ibu-ibu agar dapat mengetahui, betapa
pentingnya imunisasi bagi kesehatan anaknya.
II.
PENGANTAR
Bidang
Studi : Kebidanan Komunitas
Topik : Imunisasi Campak
Sub Topik :
Pentingnya Imunisasi Campak bagi bayi
Sasaran : Ibu “R”
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Juni 2008
Jam :
11.00-11.40 WIB
Waktu :
40 menit
Tempat :
di Posyandu “MURTI”
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti
kegiatan Penyuluhan tentang Imunisasi Campak di Posyandu “MURTI” selama 40
menit, diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi dapat mengetahui pentingnya
Imunisasi Campak bagi anaknya.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti
kegiatan Penyuluhan tentang Imunisasi Campak di Posyandu “MURTI” selama 40
menit, diharapkan ibu-ibu yang mempunyai bayi dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian Penyakit Campak
2. Penyebab Penyakit Campak
3. Gejala Penyakit Campak
4. Dampak & Komplikasi yang terjadi
5. Cara Penularan Campak
6. Pencegahan dan Penanganan dengan
imunisasi
V.
MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan :
|
Menjawab salam
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
2.
|
20 menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian Penyakit Campak
2. Penyebab Penyakit Campak
3. Gejala Penyakit Campak
4. Dampak & Komplikasi yang
terjadi
5. Cara Penularan Campak
6. Pencegahan dan Penanganan dengan
imunisasi
|
Menyimak dan memperhatikan
|
3.
|
10 menit
|
Evaluasi :
-
Menyimpulkan inti penyuluhan
-
Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
-
Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya
-
Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
|
Menyimak dan mendengarkan
|
4.
|
5 menit
|
Penutup :
-
Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan
-
Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
-
Mengucapkan salam
|
Menjawab salam
|
IX. PENGESAHAN
Yogyakarta,
Sasaran Pemberi
Materi Penyuluhan
(Ibu “R”) (Ni Wayan Esi Karlina)
Mengetahui,
Pembimbing PKL
(Sulistyaningsih, SKM)
X.
EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal
XI. LAMPIRAN
MATERI
a.
Pengertian penyakit campak
Campak adalah penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak dan juga
menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan dan anak-anak
yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.
b.
Penyebab penyakit campak
Penyebab
penyakit ini adalah infeksi virus rubeola.
c.
Gejala Penyakit Campak
-
Demam tinggi, paling tinggi dicapai setelah 4
hari
- Bintik putih pada bagian dalam pipi di sebelah depan gigi premolar
- Mata merah, berair
- Tenggorokan sakit, pilek, batuk yang khas kering dan keras
- Pada beberapa anak terdapat muntah-muntah dan diare
- Bintik yang khas ini muncul di belakang telinga, menyebar ke muka kemudian ke seluruh badan.
- Bintik putih pada bagian dalam pipi di sebelah depan gigi premolar
- Mata merah, berair
- Tenggorokan sakit, pilek, batuk yang khas kering dan keras
- Pada beberapa anak terdapat muntah-muntah dan diare
- Bintik yang khas ini muncul di belakang telinga, menyebar ke muka kemudian ke seluruh badan.
d. Dampak dan Komplikasi yang terjadi
Bila campak tak diobati akan berbahaya karena dampaknya
yang bisa bermacam-macam. Anak pun akan rewel, sulit minum, tak bisa tidur,
bisa kejang, kekurangan cairan, sesak nafas dan sebagainya.
Sedangkan Komplikasi Campak meliputi :
- Infeksi telinga bagian tengah
- Bronkhitis (infeksi saluran pernafasan bagian bawah)
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Encephalitis (radang otak)
- Infeksi telinga bagian tengah
- Bronkhitis (infeksi saluran pernafasan bagian bawah)
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Encephalitis (radang otak)
e. Cara Penularan
Cara penularan
penyakit campak, ditularkan lewat batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh
cairan hidung.
Yang patut diwaspadai, penularan
penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan
ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi
pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya,
masih ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota keluarga
terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja ditulari agar sekalian
repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur hidup? Jadi kalau
waktu kecil sudah pernah campak, setelah itu akan aman selamanya. Ini jelas
pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk ditularkan. Apalagi
dampak campak cukup berbahaya.
Anggapan lain yang patut diluruskan, yaitu bahwa bercak merah pada
campak harus keluar semua karena kalau tidak malah akan membahayakan penderita.
Yang benar, justru jumlah bercak menandakan ringan-beratnya campak. Semakin
banyak jumlahnya berarti semakin berat penyakitnya. Dokter justru akan
mengusahakan agar campak pada anak tidak menjadi semakin parah atau bercak
merahnya tidak sampai muncul di sekujur tubuh.
Selain itu, masih banyak orang tua yang memperlakukan anak campak secara
salah. Salah satunya, anak tidak dimandikan. Dikhawatirkan, keringat yang
melekat pada tubuh anak menimbulkan rasa lengket dan gatal yang mendorongnya
menggaruk kulit dengan tangan yang tidak bersih sehingga terjadi infeksi berupa
bisul-bisul kecil bernanah. Sebaliknya, dengan mandi anak akan merasa
nyaman.
f. Pencegahan dan Penanganan dengan
Imunisasi
1)
Pencegahan dan Pengobatan
Anak yang
diduga terkena campak harus dipastikan dulu apakah betul-betul campak atau
bukan. Bila diagnosis sudah ditegakkan, dan tak ada komplikasi, anak cukup
dirawat di rumah. Tetapi, bila sampai terjadi komplikasi harus dirawat di rumah
sakit. Yang terang, bila campak tak diobati akan berbahaya karena dampaknya
yang bisa bermacam-macam. Anak pun akan rewel, sulit minum, tak bisa tidur,
bisa kejang, kekurangan cairan, sesak nafas dan sebagainya. Jadi jangan punya anggapan bahwa campak didiamkanpun tak apa-apa. Dan,
pengobatan campak dilakukan untuk mengobati gejalanya. Hal ini disebabkan
karena penyebab campak adalah virus. Jadi, bukan mematikan virusnya. Karena
begitu gejala penyakitnya timbul virusnya sendiri sudah tak ada. Jadi, anak
akan diberi obat penurun panas untuk demam, obat sariawan untuk sariawan (bila
ada), dan obat diare untuk mengatasi diarenya. Dan obat batuk untuk mengobati
batuknya. Lalu disiapkan pula obat anti kejang bila anak punya bakat kejang.
Sebaiknya anak berpantang makanan yang merangsang batuk,
seperti goreng-gorengan, permen dan coklat. Selain itu, berilah anak makanan
yang mudah dicerna.
Umumnya bila anak terkena campak akan rentan sehingga mudah
sekali terkena penyakit lain. Misalnya bila di sekitarnya ada yang flu, radang
tenggorokan atau bahkan TBC, maka diapun bisa terkena. Biasanya masa rentan ini
berlangsung sebulan setelah sembuh.
2)
Pencegahan dengan Imunisasi
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Imunisasi campak diberikan sebanyak 2 kali. Pertama, pada saat anak berumur 9
bulan atau lebih, Campak 2 diberikan pada umur 5-7 tahun. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada
umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara langsung
di bawah kulit (subkutan).
Campak 1 diperlukan untuk
menimbulkan respon kekebalan primer, sedangkan Campak 2 diperlukan untuk
meningkatkan kekuatan antibodi sampai pada tingkat yang tertingi.
XII. DAFTAR
PUSTAKA
Levi Silalahi,
Berbagai Sumber
Dedeh Kurniasih. Ilustrator: Pugoeh
Hand out ibu Dewi Rokhanawati
tentang Imunisasi semester IV
0 komentar:
Posting Komentar