Pages

MATERI

Diberdayakan oleh Blogger.

Esy midwife

Esy midwife
Awal Duduk di Bangku Kuliah

About Me

Foto saya
BAngli, bali, Indonesia
Berdoa Dan kerja Keras awal Dari Keberhasilan.....

Senin, 25 Juni 2012

RPP ASKEB IV


RENCANA PELAKASANAN PEMBELAJARAN

Prodi/Fakultas             : DIII Kebidanan/Ilmu Kesehatan
Nama Sekolah             : Universitas Respati Yogyakarta
Mata Pelajaran            : Asuhan Kebidanan IV
Kelas/Semester            : IV (Empat)
Pertemuan Ke-            : 1
Alokasi Waktu            : 15 Menit
Standar Kompetensi     : Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi, kelaianan, penyakit dalam masa nifas
Kompetensi Dasar        : Mahasiswa dapat menjelaskan perdarahan post partum dan penanganannya
Indikator         :
  1.  Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perdarahan post partum.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi perdarahan post partum.
  3. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan perdarahan post partum.

I.            Tujuan pembelajaran
Menjelaskan pengertian, etiologi, dan penatalaksanaan perdarahan post partum.


II.            Materi pembelajaran
a.       Pengertian perdarahan post partum.
b.      Etiologi perdarahan post partum.
c.       Penatalaksanaan perdarahan post partum.
III.            Metode pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
IV.            Alat/media/sarana pembelajaran
Power point
LCD dan computer
V.            Langkah-langkkah pembelajaran
Tahap
Waktu
Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan Dosen
Kegiatan mahasiswa
Kegiatan Awal
3 menit
a.       Mengucapkan salam
b.      Menjelaskan tujuan
c.       Apersepsi pembelajaran
a.       Menjawab salam
b.      Memperhatikan
c.       Memperhatikan dan menjawab pertanyaan
Kegiatan Inti




 10 menit



a.       Menjelaskan pengertian perdarahan post partum.
b.      Menjelaskan etiologi perdarahan post partum
c.       Menjelaskan penatalaksanaan perdarahan post partum
a.       Memperhatikan dan klarifikasi
b.      Memperhatikan dan klarifikasi
c.        Memperhatikan dan klarifikasi
Kegiatan Akhir
2 menit
a.       Mengajukan pertanyaan tentang perdarahan post partum.
b.      Menyimpulkan hasil perkuliahan
c.       Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
a.       Menjawab pertanyaan


b.      Memperhatikan penjelasan
c.       Menjawab salam


 VI.            Evaluasi
Mahasiswa mampu menjawap pertanyaan pada post test
VII.            Penilaian
Tes  lisan
Pertanyaan :
a.       Apa yang anda ketahui tentang pengertian perdarahan post partum ?
b.      Apa yang anda ketahui etiologi perdarahan post partum ?
c.       Apa yang anda ketahui penatalaksanaan perdarahan post partum ()?
VIII.            Referensi
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta:Andi
 Sarwono, P.  2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

MATERI
PERDARAHAN POST PARTUM

A.    Pengertian Perdarahan Post Partum
       Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir.
Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian :
1.      Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorraghe) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
2.      Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum haemorraghe) yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 postpartum
      Menurut Wiknjosatro H. (1960), perdarahan, terutama perdarahan postpartum, masih merupakan salah satu dari sebab utama kematian ibu dalam persalinan. Karena itu ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan postpartum, yaitu :
1.      Penghentian perdarahan
2.      Jaga jangan sampai timbul syok
3.      Penggantian darah yang hilang
B.     Etiologi    
80% penyebab dari perdarahan postpartum adalah karena uterus tidak berkontraksi efektif (atonia uteri) dan 20%nya lagi karena robekan jalan lahir.
1.      Atonia uteri
Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah :
a)      Umur : umur yang terlalu muda atau tua
b)      Paritas : sering dijumpai pada multipara dan grandmultipara
c)      Partus lama dan partus terlantar
d)     Uterus terlalu regang dan besar, misalnya pada gemelli, hidramnion atau janin besar
e)      Kelainan pada uterus seperti mioma uteri, uterus couvelair, pada solusio plasenta
f)       Faktor ekonomi, yaitu malnutrisi
Gejala dan tanda syok berat :
a)      Nadi lemah dan cepat (110 kali/menit atau lebih)
b)      Tekanan darah sangat rendah: tekanan siastolik <90 mmHg
c)      Nafas cepat dengan frekuensi 30 kali atau lebih
d)     Urine kurang dari 30cc/jam
e)      Bingung,gelisah,atau pingsan
f)       Berkeringat atau kulit mnjadi dingin dan basah
g)      Pucat
Penanganan atonia uteri
a)      Berikan 10 unit oksitosin IM
b)      Lakukan masase
c)      Jika kandung kemih dapt dipalpasi, gunakan teknik aseptic untuk memasang kateter kedalam kandung kemih
d)     Lakukan KBI/KBE maksimal selama 5 menit
e)       Rujuk
2.      Robekan jalan lahir
Untuk komplikasi ini biasanya kejadiannya tidak terduga. Dalam waktu yang cepat, bidan harus dapat melakukan tindakan penyelamatan sebelum ibu mangalami syok hypovelemik. Deteksi yang dapat dilakukan adlah senantiasa siaga ketika melakukan pertolongan persalinanrta
Penanganan:
a)      Kaji lokasi robekan
b)      Lakukan penjahitan sesuai lokasi dan derajat robekan
c)      Pantau kondisi pasien
d)     Berikan antibiotika profilaksis dan roborantia serta diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein)
3.      Retensio plasenta
Apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah bayi lahir hal ini dinamakan retensio plasenta. Sebab-sebabnya adalah plasenta belum lepas dari dinding uterus, atau plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan
Penanganan:
a)      Jika plasenta belum lahir dalam 15 menit setelah bayi lahir maka ulangi penanganan aktif kala III dan terus lakukan PTT selama 15 menit
b)      Bila terjadi perdarahan maka berikan cairan IV: NaCL 0.9% atau RL dengan tetesan cepat dan berikan diasepam 10 mg IM
c)      Melakukan teknik manual plasenta dengan posisi ibu dorsal recubent
d)     Jika tidak yakin plsenta lahir semuanya, rujuk ibu ke RS
4.      Sisa plasenta dan selaput ketuban      
Bidan menentukan adanya retensio sisa plasenta, jika menentukan adanya kotiledon yang tidak lengkap dan masih ada perdarahan pervagina padahal plasenta sudah lahir. Penanganan dilakukan sama dengan penanganan retensio plasenta
5.      Inversio uteri
Inversio uteri pada waktu persalinan biasanya disebabkan oleh kesalahan dalam memberikan pertolongan pada kala III. Kejadian inversio uteri sering disertai dengan syok. Perdarahan merupakan faktor terjadinya syok, tetapi tanpa perdarahan syok dapat terjadi karena tarikan kuat pada peritoneum, kedua ligamentum infundibulo-pelvikum, serta ligamentum rotumdum. Syok dalam hal ini bersifat neurogenik. Pada hal ini tindakan opersi biasanya lebih dipertimbangkan meskipun tidak menutp kemungkinan dilakukan reposisi uteri terlebih dahulu.



separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers