RENCANA
PELAKASANAN PEMBELAJARAN
Prodi/Fakultas : DIII Kebidanan/Ilmu Kesehatan
Nama Sekolah : Universitas Respati Yogyakarta
Mata Pelajaran : Asuhan Kebidanan IV
Kelas/Semester : IV (Empat)
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 15 Menit
Standar Kompetensi : Mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan
komplikasi, kelaianan, penyakit dalam masa nifas
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat
menjelaskan perdarahan post partum dan penanganannya
Indikator :
- Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perdarahan post partum.
- Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi perdarahan post partum.
- Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan perdarahan post partum.
I.
Tujuan pembelajaran
Menjelaskan
pengertian, etiologi, dan penatalaksanaan perdarahan post partum.
II.
Materi pembelajaran
a.
Pengertian
perdarahan post partum.
b.
Etiologi
perdarahan post partum.
c. Penatalaksanaan perdarahan post partum.
III.
Metode pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
IV.
Alat/media/sarana
pembelajaran
Power point
LCD dan computer
V.
Langkah-langkkah
pembelajaran
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan belajar mengajar
|
|
Kegiatan Dosen
|
Kegiatan mahasiswa
|
||
Kegiatan Awal
|
3 menit
|
a. Mengucapkan
salam
b. Menjelaskan
tujuan
c. Apersepsi
pembelajaran
|
a.
Menjawab salam
b.
Memperhatikan
c.
Memperhatikan dan menjawab pertanyaan
|
Kegiatan Inti
|
10 menit
|
a. Menjelaskan pengertian perdarahan post partum.
b. Menjelaskan etiologi perdarahan post partum
c. Menjelaskan penatalaksanaan perdarahan post partum
|
a.
Memperhatikan dan klarifikasi
b.
Memperhatikan dan klarifikasi
c.
Memperhatikan dan klarifikasi
|
Kegiatan Akhir
|
2 menit
|
a.
Mengajukan pertanyaan tentang
perdarahan post partum.
b.
Menyimpulkan hasil perkuliahan
c.
Menutup pertemuan dengan mengucapkan
salam
|
a. Menjawab
pertanyaan
b. Memperhatikan
penjelasan
c. Menjawab
salam
|
VI.
Evaluasi
Mahasiswa
mampu menjawap pertanyaan pada post test
VII.
Penilaian
Tes lisan
Pertanyaan :
a.
Apa yang anda
ketahui tentang pengertian perdarahan post partum ?
b.
Apa yang anda
ketahui etiologi perdarahan post partum ?
c.
Apa yang anda
ketahui penatalaksanaan perdarahan post partum ()?
VIII.
Referensi
Sulistyawati,
Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
pada Ibu Nifas. Yogyakarta:Andi
Sarwono, P. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
MATERI
PERDARAHAN POST PARTUM
A. Pengertian Perdarahan Post Partum
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam
masa 24 jam setelah anak lahir.
Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua
bagian :
1. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorraghe) yang
terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
2. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum haemorraghe) yang
terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke 5 sampai 15 postpartum
Menurut Wiknjosatro H. (1960), perdarahan, terutama perdarahan
postpartum, masih merupakan salah satu dari sebab utama kematian ibu dalam
persalinan. Karena itu ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong
persalinan dengan komplikasi perdarahan postpartum, yaitu :
1. Penghentian perdarahan
2. Jaga jangan sampai timbul syok
3. Penggantian darah yang hilang
B. Etiologi
80% penyebab dari perdarahan postpartum adalah
karena uterus tidak berkontraksi efektif (atonia uteri) dan 20%nya lagi karena
robekan jalan lahir.
1. Atonia uteri
Faktor predisposisi terjadinya atonia uteri adalah :
a) Umur : umur yang terlalu muda atau tua
b) Paritas : sering dijumpai pada multipara dan
grandmultipara
c) Partus lama dan partus terlantar
d) Uterus terlalu regang dan besar, misalnya pada
gemelli, hidramnion atau janin besar
e) Kelainan pada uterus seperti mioma uteri,
uterus couvelair, pada solusio plasenta
f) Faktor ekonomi, yaitu malnutrisi
Gejala dan tanda syok berat :
a) Nadi lemah dan cepat (110 kali/menit atau
lebih)
b) Tekanan darah sangat rendah: tekanan siastolik
<90 mmHg
c) Nafas cepat dengan frekuensi 30 kali atau
lebih
d) Urine kurang dari 30cc/jam
e) Bingung,gelisah,atau pingsan
f) Berkeringat atau kulit mnjadi dingin dan basah
g) Pucat
Penanganan atonia uteri
a) Berikan 10 unit oksitosin IM
b) Lakukan masase
c) Jika kandung kemih dapt dipalpasi, gunakan
teknik aseptic untuk memasang kateter kedalam kandung kemih
d) Lakukan KBI/KBE maksimal selama 5 menit
e) Rujuk
2. Robekan jalan lahir
Untuk komplikasi ini biasanya kejadiannya
tidak terduga. Dalam waktu yang cepat, bidan harus dapat melakukan tindakan
penyelamatan sebelum ibu mangalami syok hypovelemik. Deteksi yang dapat
dilakukan adlah senantiasa siaga ketika melakukan pertolongan persalinanrta
Penanganan:
a) Kaji lokasi robekan
b) Lakukan penjahitan sesuai lokasi dan derajat
robekan
c) Pantau kondisi pasien
d) Berikan antibiotika profilaksis dan roborantia
serta diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein)
3. Retensio plasenta
Apabila plasenta belum lahir setengah jam
setelah bayi lahir hal ini dinamakan retensio plasenta. Sebab-sebabnya adalah
plasenta belum lepas dari dinding uterus, atau plasenta sudah lepas akan tetapi
belum dilahirkan
Penanganan:
a) Jika plasenta belum lahir dalam 15 menit
setelah bayi lahir maka ulangi penanganan aktif kala III dan terus lakukan PTT
selama 15 menit
b) Bila terjadi perdarahan maka berikan cairan
IV: NaCL 0.9% atau RL dengan tetesan cepat dan berikan diasepam 10 mg IM
c) Melakukan teknik manual plasenta dengan posisi
ibu dorsal recubent
d) Jika tidak yakin plsenta lahir semuanya, rujuk
ibu ke RS
4. Sisa plasenta dan selaput ketuban
Bidan menentukan adanya retensio sisa
plasenta, jika menentukan adanya kotiledon yang tidak lengkap dan masih ada
perdarahan pervagina padahal plasenta sudah lahir. Penanganan dilakukan sama
dengan penanganan retensio plasenta
5. Inversio uteri
Inversio uteri pada waktu persalinan biasanya
disebabkan oleh kesalahan dalam memberikan pertolongan pada kala III. Kejadian
inversio uteri sering disertai dengan syok. Perdarahan merupakan faktor
terjadinya syok, tetapi tanpa perdarahan syok dapat terjadi karena tarikan kuat
pada peritoneum, kedua ligamentum infundibulo-pelvikum, serta ligamentum
rotumdum. Syok dalam hal ini bersifat neurogenik. Pada hal ini tindakan opersi
biasanya lebih dipertimbangkan meskipun tidak menutp kemungkinan dilakukan
reposisi uteri terlebih dahulu.
0 komentar:
Posting Komentar