Pages

MATERI

Diberdayakan oleh Blogger.

Esy midwife

Esy midwife
Awal Duduk di Bangku Kuliah

About Me

Foto saya
BAngli, bali, Indonesia
Berdoa Dan kerja Keras awal Dari Keberhasilan.....

Jumat, 22 Juni 2012

SAP ERPES


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT HERPES



I.       IDENTIFIKASI MASALAH

Penyakit seksual adalah penyakit-penyakit yang timbul akibat dari kegiatan seksual, menyerang organ-organ seksual serta ditularkan melalui hubungan seksual. Jadi, penyakit seksual bisa menular dan bisa juga tidak. Umumnya penyakit seksual yang paling dikenal adalah penyakit seksual menular, seperti AIDS, sipilis atau gonore, herpes, dll. Herpes merupakan penyakit yang sangat sering terjadi di masyarakat sehingga perlu dilakukan penyuluhan penyakit ini.

II.    PENGANTAR
Bidang Studi            : Kebidanan Komunitas
Topik                        : Penyakit Menular Seksual (PMS)
Subtopik                   : Penyakit Herpes
Sasaran                     : Masyarakat dusun Klidon Sleman
Hari/Tanggal            : 28 Juni 2008
Jam                           : 09.00-09.30 WIB
Waktu                      : 30 menit
Tempat                     : Dusun Klidon Sleman

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan warga dapat mengerti tentang bahaya penyakit herpes.
IV  TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan warga akan dapat menjelaskan tentang :
1.      Definisi penyakit herpes.
2.      Penyebab penyakit herpes.
3.      Gejala penyakit herpes.
4.      Diagnosa penyakit herpes.
5.      Pencegahan penyakit herpes.
6.      Pengobatan penyakit herpes.

V.    MATERI
      Terlampir

VI. MEDIA
1.      Meteri SAP
2.      Leaflet

      VII. METODE
1.      Penyuluhan
2.      Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
3 menit
Pembukaan :
  1. Memberi salam
  2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
  3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan.
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
2.
15 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
  1. Pengertian penyakit herpes.
  2. Definisi penyakit herpes.
  3. Penyebab penyakit herpes.
  4. Gejala penyakit herpes.
  5. Diagnosa penyakit herpes.
  6. Pencegahan penyakit herpes.
  7. Pengobatan penyakit herpes.
Menyimak dan memperhatikan
3.
7 menit
Evaluasi
  1. Memberi kesempatan kepada reponden untuk bertanya
  2. Memberi kesempatan kepada responden lain untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
  3. Mengevaluasi pemehaman responden dengan memberi 2 buah pertanyaan.
  4. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Menyimak mendengarkan, bertanya, dan menjawab pertanyaan
4.
5 menit
Penutup
  1. Menyimpulkan inti penyuluhan
  2. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan kepada peserta
  3. Mengucapkan salam

Memperhatikan dan menjawab Salam


IX. PENGESAHAN
                                                                                                Yogyakarta, 02 Juli  2008
            Sasaran                                                                        Pemberi Materi Penyuluhan


          Ketua kader                                                                        ( Kartika Vidya Utami)

X. EVALUASI
      Metode Evaluasi   : Diskusi dan Tanya jawab
      Jenis pertanyaan    : Lisan
      Jumlah Soal           : 2 soal

XI. LAMPIRAN MATERI


Terdapat sekitar 40 jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, salah satunya adalah Herpes. Herpes adalah radang kulit yang ditandai dengan pembentukkan gelembung – gelembung yang berisi air pada dasar peradangan. Herpes disebabkan oleh virus yang disebut herpes simplex virus. Ada 2 macam herpes :
1.      Herpes Zoster
Penyakit yang di kalangan awam populer dengan sebutan dampa, dompo atau cacar ular ini memang biasa menyerang orang berusia lanjut. Berbeda dengan herpes kelamin, herpes zoster sama sekali tidak ditularkan akibat sexual transmitted disease (STD). Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. Kejangkitan herpes zoster dimulai dengan sakit parah pada bagian dada, punggung, atau di mata dan dahi. Kerap terjadi hanya pada satu sisi tubuh. Sehari atau dua hari kemudian, herpes muncul pada daerah kulit yang dihubungkan dengan radang saraf. Lecet kecil terbentuk dan kemudian berkeropeng. Virus dapat disebarkan kepada orang lain ketika lecet tersebut terkoyak.
Pada kasus yang jarang, herpes zoster dapat menyebar ke seluruh kulit atau organ tubuh dalam dan dapat mengakibatkan masalah serius. Pada sebagian besar kasus, herpes dapat hilang dalam 10 hari sampai dua minggu, tetapi sakitnya yang parah dapat bertahan selama beberapa bulan atau tahun.
Jika terkena penyakit ini, penderita akan mengalami nyeri pada saat kondisi ketahanan tubuhnya menurun. Pada usia di atas 50 tahun, banyak orang yang terserang herpes zoster akibat daya tahan tubuhnya lemah.
2.      Herpes Simplex
Disebabkan oleh Herpes Virus Hominis (HVH). Ada dua macam HVH, yaitu HVH tipe 1, biasanya menginfeksi mulut, sedangkan HVH tipe 2 menyebabkan penyakit kelamin yang disebut herpes genitalis. Penderita herpes genitalis kebanyakan adalah kalangan orang dewasa muda berusia 20 – 30, dan cara penyebarannya yaitu melalui kontak seksual. Ciri-ciri Herpes simplex adalah adanya bintil-bintil kecil, bisa satu atau sekumpulan, yang berisi cairan, dan jika pecah bisa menyebabkan peradangan. Bintil-bintil ini biasanya muncul di daerah muco-cutaneous, atau daerah dimana kulit bertemu dengan lapisan membrane mukosa. Di wajah, daerah ini berlokasi di pertemuan bibir dengan kulit wajah. Para penderita herpes simplex biasanya merasakan adanya perasaan geli di daerah tersebut sebelum munculnya bintil-bintil tadi.
Penyakit ini bisa menular selama bintil-bintil tersebut berisi cairan karena di cairan itulah virus herpes berada. Jika Anda bagian tubuh Anda berkontak dengan daerah berbintil-bintil, maka virus herpes dapat menulari Anda pada daerah kontak tersebut. Infeksi virus biasanya muncul seminggu setelah terjadinya kontak. Tetapi jika kontak dilakukan pada saat bintil-bintil tersebut telah mengering atau bahkan sembuh, maka bisa dibilang resiko tertular pun hilang. Jika Anda terinfeksi virus herpes, virus tersebut bisa menyebar ke seluruh tubuh Anda, seperti di jari-jari (herpetic whitlow), di mata (herpetic ophthalmitis), di daerah kemaluan (genital herpes), bahkan bisa juga menyerang otak (herpetic encephalitis), walaupun yang terakhir ini bisa dibilang kejadiannya amat sangat jarang. Dan jika penderita melakukan kontak dengan orang sehat, misalnya melalui oral sex, maka orang sehat tersebut dapat terserang genital herpes.

Gejala Herpes:
Gejala awalnya mulai timbul hari ke 4-7 setelah terinfeksi, berupa gatal, kesemutan dan sakit, muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka ini biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng. Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri. Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut. Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar. Gejala awal ini lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibanding gejala berikutnya, mungkin disertai demam dan tidak enak badan. 
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di bagian penis, termasuk kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, bisa terbentuk di sekitar kemaluan dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus. Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), herpes ini menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih. Gejalanya cenderung kambuh di daerah di sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk menginfeksi kulit.
Pada herpes simplex fase pertama genital herpes ditandai dengan demam seperti flu, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar limfe, rasa letih dan tidak enak badan. Rasa geli pada daerah kontak juga bisa muncul sebelum timbulnya bintil-bintil. Jika bintil-bintil sudah timbul, daerah sekitar bintil tersebut akan terasa sangat lunak. Dan tergantung dimana bintil-bintil itu berada, si penderita bisa merasa kesulitan berjalan atau nyeri saat buang air kecil.



Herpes pada Wanita Hamil
Wanita hamil yang menderita herpes kelamin, kalau tidak diobati, maka bisa membahayakan janin yang dikandungnya. Kalau terkena herpes pada awal masa kehamilan (sebelum 4 bulan), ada kemungkinan menyebabkan cacat pada bayi atau kegugu Bahaya dari penyakit herpes genital, jika diderita oleh ibu hamil bisa menyebabkan cacat pada bayinya. Jika tidak disembuhkan, penyakit ini bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan cacat. Karena virus ini bisa mengenai plasenta. Cacat pada bayi yang bisa ditimbulkan sebutnya, bisa cacat mental, cacat mata bahkan hati. Kalau cacat mental, biasanya ada peradangan di otak atau neurologisnya. Sedangkan hati, bisa timbulkan penyakit hepatitis.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus). (www.infeksi.com )

Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan herpes umumnya sama, di manapun herpes tersebut timbul. Yang penting si penderita harus menjaga daerah tersebut tetap bersih dan kering. Dapat membersihkan daerah sekitar dengan saline (larutan garam) dan sesudahnya harus segera dikeringkan. Jika daerah terinfeksi terlalu lembab, dapat mengundang infeksi sekunder (infeksi lanjutan). Pengobatan dengan obat antivirus oral biasanya dibutuhkan hanya untuk kasus genital herpes spesifik, dan harus melalui resep dokter.
Pengobatan untuk HSV adalah asiklovir dalam bentuk pil sampai 5x sehari. Ada versi asiklovir lain dengan nama valasiklovir yang diminum 2x sehari, tetapi harganya jauh lebih mahal dibanding asiklovir. Famsiklovir adalah obat lain yang dipakai untuk mengobati HSV. Obat ini tidak menyembuhkan infeksi HSV, tapi mengurangi lama dan beratnya jangkitan yang terjadi. Terapi ini dapat mencegah sebagian besar terjadinya kambuh. Rasa sakit yang timbul harus diberikan analgesik.
Penyebaran HSV sulit dicegah karena banyak orang dengan HSV tidak tahu dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya. Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan penggunaan kondom, tapi tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi HSV dapat menulari dan ditulari dari daerah kelamin yang lebih luas daripada yang ditutup oleh celana dalam dan juga di daerah mulut. Bila orang dengan herpes minum asiklovir setiap hari, mereka dapat mengurangi risiko menulari herpes pada orang lain.
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

XII. DAFTAR PUSTAKA

www.jawaban.com, browsing: 2 Juni 2008, 10.00 WIB


separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers