SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DEMAM
BERDARAH
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Penyakit
demam berdarah selalu merebak setiap kali musim hujan datang. Walaupun penyakit
tersebut sudah berulang kali terjadi, dan masyarakat sebenarnya sudah
tahu tanda-tanda dan cara penularan penyakit DBD tetapi tetap saja masih banyak
masyarakat yang belum juga menyadari bahwa kebersihan lingkungan keluarga
sangatlah penting untuk mengurangi bahkan mencegah Demam Berdarah. Padahal, untuk
memberantas DBD hanya diperlukan langkah jelas dan sederhana dengan menumbuhkan
perubahan sikap dan kesadaran semua pihak dan masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungan.
Dengan jumlah penduduk yang banyak, seharusnya
masyarakat saling tolong menolong dan bergotong royong membersihkan lingkungan,
hanya dengan langkah sederhana : pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang
dilakukan dengan kegiatan 3M, rantai penularan aedes aegypti sebagai penyebab
DBD dapat diputus, sehingga tidak sampai menyebar luas. Tapi yang terjadi justru kita membuat serangan
penyakit itu semakin membabi-buta, tanpa pertahanan dan perlawanan berarti.
II.
PENGANTAR
Bidang studi : Ilmu Penyakit Dalam
Topik : Demam berdarah
Sub topic : Gejala dan pengobatan DBD
Sasaran : Ibu-ibu di Desa Cempaka
Hari / tanggal : Senin 16 Oktober 2008
Jam : 09.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Balai Desa Cempaka
III.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah
mengikuti dan mendapat penyuluhan tentang DBD diharapkan ibu – ibu dapat
mengerti tentang gejala DBD dan pengobatan DBD.
IV.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti dan mendapat penyuluhan tentang DBD
diharapkan ibu – ibu dapat mengerti dan memahami tentang :
1.
Tanda dan gejala DBD
2.
pengobatan DBD
3.
Cara pencegahan DBD.
V.
MATERI
Terlampir
VI.
MEDIA
1.
Materi SAP
2.
Leaflet DBD
VII.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
VIII.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Peserta
|
1
|
3 menit
|
Pembukaan
a.
Memberi salam
b.
Perkenalan
c.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan
|
Menjawab salam
Menyimak dan memperhatikan
|
2
|
15 menit
|
Pelaksanaan/penyampaian
materi
a.
Tanda dan gejala DBD
b.
Pengobatan DBD
c.
Cara pencegahan DBD
|
Menyimak dan
memperhatikan
|
3
|
10 menit
|
Evaluasi
a.
Memberi
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
b.
Menyimpulkan hasil penyuluhan
|
Peserta
bertanya mengenai masalah yang belum dipahami
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
4
|
2 menit
|
Penutup
Mengakhiri
pertemuan dengan mengucapkan terimakasih dan salam
|
Peserta
menjawab salam
|
IX.
PENGESAHAN
Yogyakarta, 16 Oktober 2008
Sasaran Pemberi
penyuluhan
( ) ( )
Mengetahui
Pembimbing
PKL
( )
X.
EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya
jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
XI.
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH
A. Pengertian Demam Berdarah
Demam
berdarah adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya gejala-gejala demam
dan perdarahan.
DBD
adalah penyakit akut yang disebabkan infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk
aedes aegypti dan aedes albopictus betina (lihat: "Siapa Aedes Aegypti
Itu?") yang umumnya menyerang pada musim panas dan musim hujan. Virus
itu menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
B. Cara Penularannya
Melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti atau bisa juga nyamuk Aedes Albopictus. Jadi apabila ada anak yang
sedang sakit Demam Berdarah digigit oleh nyamuk dan apabila nyamuk tersebut
kemudian mengigit anak lain yang sehat, maka anak tersebut akin menderita
penyakit Demam Berdarah.
Sifat-sifat
nyamuk Aedes Aegypti adalah sebagai berikut :
1. Bersarang pada air jernih, yang ada di rumah-rumah
dan kebun-kebun.
2.
berkeliaran / menggigit pada siang hari.
3.
tubuh dan kakinya bergaris-garis hitam putih.
C. Gejala-Gejala Dan Tanda-Tanda Penyakit
Demam Berdarah :
1. Panas 5-7 hari dengan gambaran panas
seperti pelana kuda ( naik turun naik ).
2. Disertai gejala-gejala seperti influensa,
misalnya nyeri otot, nyeri sendi, mual, nafsu makan menurun, sakit kepala, badan lemas dan kaki
tangan dingin.
3. Kemudian timbul bintik merah di muka atau
anggota tubuh lainnya, lebih lanjut dapat terjadi perdarahan melalui hidung,
gusi atau tinja.
Apabila hanya
terdapat gejala-gejala seperti pada no.2 tanpa disertai tanda-tanda perdarahan,
maka pada hari ke5 panas turun dan penderita akan sehat kembali. Keadaan
seperti ini disebut Demam 5 hari atau Demam Dengue.Namun sebaliknya apabila
penyakit Demam Berdarah melanjut terus sehingga penderita menjadi shock dan
kesadaran menurun, maka keadaan ini disebut Demam Berdarah dengan shock.
Keadaan inilah yang sangat berbahaya dan sering menimbulkan kematian
D. Pengobatan Penyakit DBD
1. Untuk pertolongan pertama dapat diberi
minum sebanyak mungkin, kalau dapat diberi minum oralit atau larutan gula
garam.
2. Bila tubuh sangat panas bisa dikompres
dengan air hangat.
3. Segera dibawa ke puskesmas atau Rumah
Sakit terdekat.
Cara membuat larutan gula
garam :
Seujung sendok teh garam dan
satu sendok teh gula pasir, dimasukkan dalam segelas air masak, kemudian diaduk
sampai rata.
E. Pengendalian nyamuk dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yang tepat
a. Metode Lingkungan rumah untuk
mengendalikan nyamuk antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk yaitu
dengan Gerakan 3M yaitu dengan cara menguras bak mandi sekurang-kurangnya
sekali dalam seminggu, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas
yang ada di sekitar rumah dan lain sebagainya, serta menutupdengan rapat semua
tempat penampungan air yang berpotensi untuk berkembangbiaknya nyamuk.
Dan Menghindari gigitan nyamuk dari pagi sampai sore karena nyamuk Aedes aktif
di siang hari (bukan malam hari ) atau gunakan obat anti nyamuk baik dalam
bentuk elektrik, oles/lotion ataupun bakar.
b. Biologis
Pengendalian Biologis antara
lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik ( ikan adu/ikan cupang)/ IKANISASI.
c. Kimiawi
Cara pengendalian ini antara
lain dengan:
·
Pengasapan
atau/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu
·
Memberikan
bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air,
vas bunga, kolam dan lain-lain.
Pencegahan
secara massal di lingkungan setempat dengan bekerja sama dengan RT/RW/Kelurahan
dengan PUSKESMAS setempat dilakukan dengan pembersihan sarang nyamuk (PSN),
Fogging, atau memutuskan mata rantai pembiakkan Aedes Aegypti.
XII.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas
Kesehata, 2004, Mengenal Demam Berdarah, Pemerintah Kota Yogyakarta
Soegijanto,
Soegeng. 2006. Demam Berdarah Dengue. Surabaya : Airlangga University
Press
0 komentar:
Posting Komentar