ASUHAN
KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
DENGAN IKTERUS
NEONATORUM TERHADAP BAYI Ny. “M”
DI BPM BUNDA KASIH DABAG-NOLOGATEN
YOGYAKARTA
I. Pengkajian Data Tanggal:
07 Juni 2012
A.
Identitas
Nama bayi : Bayi Ny . M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 07-06-2012
Jam : 07.30 WIB
Anak ke : Satu
Alamat : Jl. Duta Warna no.18 Yogyakarta
Nama Ibu : Ny. M Nama
Ayah : Tn. NS
Umur : 24 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : D 3 Pendidikan : S1
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : PNS Pekerjaan PNS
Alamat : Jl. Duta Warna no.18 Yogyakarta
1.
Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan bayinya.
2.
Keluhan utama
Ibu mengatakan bayinya lahir 12 jam yang lalu dan nampak kekuningan didaerah kepala dan leher, BAB berwarna seperti dempul, perut
membuncit, dan tidak mau
minum ASI.
3.
Riwayat Persalinan Sekarang
a.
Persalinan spontan pervaginam tanggal 07-06-2012 pukul 07.30 WIB.
b.
Lama persalinan
Kala I : 10 Jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 15 menit
Kala IV : 2 jam setelah
persalinan
c.
Bayi lahir tanggal 07 Juni 2012 pukul
07.30 WIB, jenis kelamin laki-laki
d.
APGAR SCORE
: 1menit: 8 5menit: 8 10 menit: 9
4.
Riwayat Post Partum
a.
Keadaan umum ibu baik
b.
TFU 2 jari dibawah pusat
c.
Lochea : rubra
d.
Lactasi : ASI sudah keluar sedikit
5.
Kebutuhan dasar
1.
Eliminasi :
BAB (+), BAK (+)
2.
Kebersihan :
Tubuh bayi bersih
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
S : 36,60 C
N : 120 x/menit
PB : 2800 gram
BB : 49 cm
R : 44 x/menit
a. Kepala : Mesochepal, kulit kepala bersih, tidak
terdapat cepal
hematom dan caput
suksadenium
b.
Mata : Simetris, tidak ada sekret,
konjungtiva merah muda,
sklera kuning, tidak strabismus
c.
Hidung : Lubang hidung lengkap, tidak ada sekret,
tidak ada polip,
usaha pernafasan normal
d.
Warna Kulit:
Pucat kekuningan
e.
Mulut : Warna bibir pucat, kondisi bibir
lengkap (atas/bawah), tidak
terdapat
labioscisis dan labiopalatoscisis
f.
Telinga : Simetris, tidak terdapat sumbatan/
sekret, bersih, warna pucat
agak
kekuningan
g.
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada
pembengkakan kelenjar parotis, tiroin dan
limfe, warna kulit
kuning.
h.
Dada : Puting simetris
i.
Perut : tampak ada pembesaran, tali pusat
masih basah
j.
Punggung bokong : Tidak terdapat benjolan
dan tidak terdapat
spina bifida
k.
Ekstrimitas
Atas : Simetris, jumlah jari lengkap,
tidak ada polidaktili,
warna kulit pucat, kuku berwarna agak
kekuningan
Bawah : Simetris, tidak ada polidaktili, jumlah
jari lengkap,
kuku berwarna agak kekuningan, warna kulit
pucat.
l.
Genetalia : terdapat testis dan skrotum sudah turun
m.
Anus : Positif, tidak ada sumbatan
n.
Reflek
1.
Mencari (rooting) :
kurang baik
2.
Menghisap (sucking) :
kurang baik
3.
Menelan (swalowing) :
kurang baik
4.
Reflek kaki (stapping) :
baik
5.
Menggenggam (graping) :
baik
6.
Reflek morro :
baik
o.
Ukuran antropometri
BB : 2800
gram
Lingkar kepala : 34 cm
TB : 49 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lila : 11 cm
- Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab : kadar
bilirubin serum 100 umol/l
II. Interpretasi Data
- Diagnosa :
Bayi ny. M bayi baru lahir
normal hari pertama dengan ikterus derajat I.
DS : Anak lahir tanggal 07 Juni 2012 pukul 07.30 WIB
DO : Tanda-tanda vital
BB : 2800 gram S : 36,60 C
PB : 49 cm N :
120 x/menit
R : 46 x/menit
APGAR
SCORE : 8-9
- Masalah
a.
Penurunan kadar bilirubin
Dasar : terdapat warna kuning pada bagian kepala dan leher, hasil
pemeriksaan lab kadar bilirubin 100 umol/dl
b.
Perawatan tali pusat
Dasar : tali pusat masih basah
- Kebutuhan
a.
Pemenuhan nutrisi yang adekuat
b.
Merawat tali pusat agar tetap kering dan membungkusnya
dengan kassa steril
III. Diagnosa Masalah Potensial
- Ikterik derajat II
- Infeksi pada tali pusat
IV. Identifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi
Segera
Rujuk ke
Rumah Sakit dan kolaborasi dengan dr.SpA
V. Perencanaan
- Jelaskan pada ibu mengenai kondisi bayinya.
- Jelaskan pada ibu cara perawatan bayi baru lahir :
a.
Cara perawatan tali pusat
b.
Personal hygiene bayi
- Ajarkan ibu cara menghangatkan/penyinaran bayi dengan sinar matahari di pagi hari untuk menurunkan kadar bilirubin
- Libatkan ibu dalam pemberian ASI eksklusif
- Jelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
- Observasi kemajuan pertumbuhan dan perkembangan bayi
VI. Pelaksanaan
- Memberi penjelasan pada ibu mengenai kondisi bayinya bahwa bayi secara umum dalam keadaan sehat hanya saja mengalami ikterus neonaturum atau kuning pada bayi karena adanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah bayi. Memberitahukan pada ibu agar tidak panik karena kejadian kuning pada bayi 24 jam pertama masih dalam batas normal.
- Menjelaskan pada ibu cara melakukan perawatan tali pusat dan personal hygiene bayi
a.
Tali pusat selalu dalam keadaan kering
b.
Tali pusat harus dibungkus dengan kassa steril
c.
Kebersihan harus selalu dijaga dengan cara mengganti
kasa bila kotor
d.
Ganti popok/
baju segera bila basah
e.
Membungkus
bayi dengan kain yang bersih, kering dan hangat
- Mengajarkan ibu bagaimana cara untuk membantu penurunan kadar bilirubin pada bayi yaitu dengan menghangatkan/melakukan penyinaran pada bayi di bawah sinar matahari di pagi hari selama 15-20 menit antara pukul 07.00 – 08.00 pagi.
- Melibatkan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif yaitu dengan memberikan ASI saja tanpa ada tambahan bahan makanan dan minuman apapun dan pemberian dilakukan segera mungkin sebaiknya setiap 2 jam sekali atau ketika bayi haus.
- Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu :
a.
Warna kulit kuning terutama 24 jam pertama (kulit
berwarna biru/pucat).
b.
Tali pusat merah, bengkak, berbau busuk, keluar cairan
atau nanah
c.
Bayi kejang
d.
Menghisap lemah, banyak muntah
e.
Tidak BAK dan BAB 24 jam pertama
VII. Evaluasi
- Ibu mengerti tentang penjelasan mengenai kondisi bayinya dan berusaha agar tidak panik.
- Ibu akan melakukan perawatan tali pusat dan personal hygiene di rumah sesuai dengan anjuran.
- Ibu mengerti cara menurunkan kadar bilirubin yaitu dengan cara menjemur/ menghangatkan bayi di bawah sinar matahari pagi selama 15-20 menit dan akan melakukannya sendiri di rumah.
- Ibu bersedia untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi.
- Ibu mengerti dengan tanda-tanda bahaya pada bayi ditandai dengan ibu dapat menyebutkan kembali tanda-tanda bahayanya.
0 komentar:
Posting Komentar