Pages

MATERI

Diberdayakan oleh Blogger.

Esy midwife

Esy midwife
Awal Duduk di Bangku Kuliah

About Me

Foto saya
BAngli, bali, Indonesia
Berdoa Dan kerja Keras awal Dari Keberhasilan.....

Jumat, 22 Juni 2012

Askeb Caput Suksedaneum


ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
BY. NY. N UMUR 0 HARI DENGAN CAPUT SUKSEDANEUM
DI BPRB MEI GUNAWATI, KESAMBI BALONGAN
INDRAMAYU JAWA BARAT

No. RM           : 6960100
Hari/ tanggal   : Kamis, 7 Juni 2012
Waktu             : 10.00 WIB
I.       PENGKAJIAN DATA              Tanggal: 7-06-12                      Jam: 10.00 WIB   
A.    Data Subjektif
1.      Identitas bayi
Nama                     : By. Ny. N
Umur                     : 0 Hari
Jenis kelamin         : Perempuan
Tanggal Lahir        : 7-06-12
Pukul                     : 08.00 WIB
Anak ke                 : 1 (satu)
2.      Identitas orang tua
 Ibu                                          Ayah
Nama                     : Ny. N                                                Tn. A
Umur                     : 21 Tahun                               27 Tahun
Agama                   : Islam                                     Islam
Suku/ bangsa         : Jawa/ Indonesia                    Jawa/ Indonesia
Pendidikan                        : SMA                                     SMA
Pekerjaan               : IRT                                        Swasta
Alamat                  : Jl. Sukaurip No.5                  Jl. Sukaurip No.5
  Balongan Indramayu                        Balongan Indramayu 
3.      Keluhan utama
Ny. N mengatakan dirinya merasa khawatir dengan kondisi bayinya, karena pada kepala bayi terdapat terdapat benjolan dengan batas yang tegas dan tampak bengkak melampaui tulang kepala bayi. Ibu mengatakan takut terjadi kelainan pada anaknya.
4.      Riwayat antenatal
Kehamilan ke: Pertama
a.       Riwayat ANC
Trimester I
Frekuensi         : 3 kali
Keluhan           : mual, muntah
Komplikasi      : tidak ada
Terapi              : B6, asam folat
Trimester II
Frekuensi         : 3 kali
Keluhan           : tidak ada
Komplikasi      : tidak ada
Terapi              : Fe, calcifar, vitamin C

Trimester III
Frekuensi         : 3 kali
Keluhan           : tidak ada
Komplikasi      : tidak ada
Terapi              : Fe, calcivar, vitamin C                     
b.      Imunisasi TT   : 2 kali
TT I                 : UK 20 minggu
TT II                : UK 24 minggu
c.       Kenaikan BB selama hamil     : 11 kg
d.      Kebiasaan merugikan             
Ibu mengatakan dirinya tidak memiliki kebiasaan merugikan seperti merokok, minum jamu dan minum-minuman beralkohol
5.      Riwayat intranatal
a.       Lahir tanggal               : Kamis, 7 Juni 2012               Jam: 08.00 WIB
b.      Usia gestasi                 : 38+5 minggu
c.       Jenis persalinan           : Normal dengan tindakan vacum ekstrasi
d.      Penolong                     : dr. SpOG dan Bidan
e.       Tempat                        : BPRB Mei Gunawati
f.       Komplikasi                  : partus lama
g.      Air ketuban                 : Jernih
h.      Plasenta                       : Lengkap, lahir spontan, berat 500 gram,

panjang tali pusat: 50 cm , insersio: di corpus, tidak ada kelainan
i.        Episiotomi                   : tidak dilakukan
j.        Robekan                      : derajat II, di mukosa vagina, kulit perineum,
                                             komisura posterior dan otot perineum
k.      lama  persalinan
Kala I              : 8 jam 35 menit          perdarahan kala I   : 150 cc
      Kala II             : 1 jam 50 menit          perdarahan kala II  : 100 cc
      Kala III           : - jam   5 menit           perarahan kala III  :    40 cc
      Kala IV           : 2 jam   menit          perdarahan kala IV: 160 cc
      Total                : 12 jam 30 menit                                         450 cc
6.      Riwayat kesehatan
a.        Penyakit yang pernah atau sedang di derita
1)      Ibu mengatakan dirinya tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis.
2)      Ibu mengatakan dirinya tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma, hipertensi maupun diabetes.
3)      Ibu mengatakan dirinya selama ini tidak pernah menderita penyakit berat seperti jantung.
b.      Penyakit yang pernah atau sedang di derita keluarga
1)      Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang  menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dan PMS.
2)      Ibu mengatakan keluarganya ada yang  menderita penyakit menurun yaitu, hipertensi dari ibunya, tetapi keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit asma maupun  diabetes.
3)      Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang  menderita penyakit berat seperti jantung.
4)      Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.
c.       Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ad yang mempunyai riwayat keturunan kembar
d.      Riwayat alergi obat
Ibu mengatkan dirinya tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan

B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
KU                  : Baik
Kesadaran       : Composmentis
Vital sign        
Suhu               : 366 C                         Nadi                : 100 kali/ menit
Respirasi          : 50 kali/ menit
BB                   : 3500 gram                 PB                   : 49 cm
Apgar score
No
Aspek yang di nilai
Waktu
1 menit
5 menit
10 menit
1
Pernafasan
1
2
2
2
Denyut jantung
2
2
2
3
Reaksi terhadap rangsangan
1
2
2
4
Tonus otot
2
2
2
5
Warna kulit
1
1
2


7
9
10

2.      Pemeriksaan Fisik
Kepala  :  Bentuknya mesosephalus, terdapat benjolan dengan batas yang tegas, tampak oedema melampaui tulang kepala, benjolan teraba lembut dan lunak, terdapat molase, terdapat caput suksedaneum, tidak ada chepal hematoma.
CFO            : 32 cm
CMO          : 33 cm
CSOB         : 35 cm
CSMB        : 34 cm
Muka   :  Bersih, bentuknya lonjong, tidak ada tanda lahir.
Telinga:  Simetris, bersih, tidak ada serumen, reflek pendengaran (+)
Mata    :  Simetris, bersih, tidak ada secret, sclera putih, tidak  strabismus,
reflek pupil (+).
Hidung : Bersih, tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut  :  Simetris, tidak ada labioskisis, tidak ada palato labioskisis, tidak
ada pembesaran kelenjar tonsil
Leher   : Tidak ada pembesaran kelanjar limfe, vena jugularis, tidak ada
pembengkakan kelnjar parotis, tiroid dan paratiroid.
Dada    : Terdapat retraksi dinding dada, putting susu simetris, tidak terdapat bunyi wheezing, detak jantung normal 120 kali/ menit
Ekstremitas atas:          
Gerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktili dan sindaktili, tidak terdapat fraktur
Ekstremitas bawah:    
Simetris, gerakannya aktif, kulit kemerahan, jumlah jari lengkap, tidak ada oedema, tidak ada polidaktili.
Abdomen : Tidak ada massa, tidak ada perdarahan tali pusat, tidak
ada omfalokel dan gastroskisis, peristaltik usus (+)
Punggung : Tidak ada spina bifida
Genitalia   : Terdapat labia mayora, labia minora, klitoris, terdapat lubang vagina, terdapat lubang uretra.
Anus         :Tidak atresia ani
Kulit         : Tidak terdapat tanda lahir, terdapat vernik kaseosa
II.    INTERPRETASI DATA
1.      Diagnosa Kebidanan
Seorang bayi baru lahir anak Ny. N umur 0 hari dengan caput suksedanium
Data dasar
Dasar Subjektif
Ibu mengatakan khawatir dengan kondisi anaknya karena terdapat terdapat benjolan dengan batas yang tegas, kepala bayi tampak bengkak melampaui tulang kepala.
Dasar Objektif
a.       Oedema pada kepala bayi melampaui tulang tengkorak
b.      Terdapat benjolan pada kepala bayi dengan batas yang tegas
c.       Benjolan teraba lembut dan lunak
d.      Terdapat molase tulang kepala, tulang kepala tumpang tindih
2.      Diagnosa Masalah
Ibu tampak cemas dengan kondisi anaknya
Data dasar
Dasar subjektif: ibu mengatakan dirinya merasa khawatir dengan kondisi anaknya, karena pada kepalanya terdapat benjolan dengan batas yang tegas. Ibu takut anaknya mengalami kelainan.
3.      Diagnosa Kebutuhan
a.       KIE pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya.
b.      KIE pada ibu dan keluarga tentang benjolan pada kepala bayi (caput suksedaneum)
c.       KIE pada ibu dan keluarga penyebab benjolan pada kepala bayi (caput suksedaneum)
d.      KIE pada ibu dan keluarga cara penanganan benjolan pada kepala bayi (caput suksedaneum)
e.       KIE pada ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir
f.       KIE pada ibu tentang laktasi
g.      KIE pada ibu tentang tanda bahaya pada BBL
h.      KIE pada ibu jadwal kunjungan ulang

III.             DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada

IV.             ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

V.                PERENCANAAN                      Tanggal: 7-06-12                   jam: 10.15 WIB
1.      Beritahu ibu dan keluarga kondisi bayinya saat ini
2.      Beri informasi pada ibu dan keluarga tentang penyebab benjolan dengan batas tegas pada kepala bayi (caput suksedaneum)
3.      Beritahu ibu dan keluarga cara penanganan kaput suksedaneum
4.      Beritahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir
5.      Beri konseling pada ibu tentang laktasi
6.      Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi setelah menyusu
7.      Ajari ibu cara memelih pakaian yang nyaman digunakan selama proses laktasi
8.      Beritahu ibu dean keluarga cara perawatan tali pusat
9.      Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi dini
10.  Beritahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan jalan lahirnya
11.  Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
12.  Beritahu ibu jadwal untuk kunjungan ulang
13.  Beri dukungan moral pada ibu

VI.             PELAKSANAAN                       Tanggal: 7-06-12                   jam: 10. 20 WIB
1.      Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi bayinya, bahwa setelah dilakukan pemeriksaan secara umum kondisi bayi ibu sehat, keadaan umumnya baik. Hasil pemeriksaan vital sign normal:
Suhu               : 366 C                        
Nadi                : 120 kali/ menit
Respirasi          : 50 kali/ menit
BB                   : 3500 gram                
PB                   : 49 cm
Apgar score
No
Aspek yang di nilai
Waktu
1 menit
5 menit
10 menit
1
Pernafasan
1
2
2
2
Denyut jantung
2
2
2
3
Reaksi terhadap rangsangan
1
2
2
4
Tonus otot
2
2
2
5
Warna kulit
1
1
2


7
9
10
Hasil pemeriksaan fisik normal, hanya saja pada kepala bayi terdapat benjolan dengan batas tegas, tampak bengkak melebihi tengkorak kepala, yang biasa disebut caput suksedanium.
2.      Memberi informasi pada ibu dan keluarga penyebab benjolan dengan batas tegas pada kepala bayi (caput suksedanium), yaitu yang diakibatkan karena proses persalinan yang lama dan menggunakan vaccum ekstrasi sehingga terdapat tekanan yang kuat pada kepala bayi saat memasuki jalan lahir, akibat bertumpang tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstra vaskuler. Itulah sebabnya pada kepala bayi terdapat benjolan.
3.      Memberitahu ibu cara penanganan caput suksedanium dengan cara meyakinkan dan menjelaskan pada ibu bahwa, benjolan yang terdapat pada kepala bayi merupakan hal yang normal, ibu tidak perlu khawatir dengan kondisi bayinya, tidak ada pengobatan secara khusus yang dapat diberikan. Benjolan ini akan menghilang dengan sendirinya dalam jangka waktu 2-3 minggu setelah kelahiran bayi.
4.      Memberitahu ibu dan keluarga cara perawatan bayi baru lahir (BBL), yaitu:
a.       Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi, karena bayi masih sangat rentan untuk kehilangan panas tubuhnya. Sehingga ibu harus selalu memakaikan pakaian yang hangat, topi, sarung tangan dan kaki kemudian di bedong.
b.      Bayi dimandikan sehari 2x, pagi dan sore. Untuk menghindari kehilangan panas tubuhnya usahakan memandikan bayi tidak terlalu pagi dan terlalu sore. Air yang digunakan dengan suhu hangat, sebelum memandikan bayi air harus di cek terlebih dahulu dengan menggunakan punggung tepak tangan.
c.       Memberitahu ibu untuk selalu menjaga personal hygiene bayi, dengan mengganti popok bayi setiap kali bayi BAK maupun BAK.
5.      Memberi konseling pada ibu tentang laktasi, yaitu dengan cara:
a.       Menganjurkan ibu untuk sering menyusui bayinya, menyusui bayi tidak boleh di jadwal harus semau bayi.
b.      Mengajari ibu cara meneteki yang benar, yaitu dengan cara:
1)      Menganjurkan ibu untuk cuci tangan terlebih dahulu kemudian duduk, rileks, tidak boleh tegang, kaki ibu tidak boleh menggantung, posisi seperti ini dapat menghindari terjadinya bengkan pada kaki ibu.
2)      Memposisikan bayi dengan cara kepala bayi diletakkan dilengkungan siku ibu, telinga, badan lengan dan bokong bayi dalam satu garis lurus, bokong bayi disanggah dengan telapak tangan, dan tangan belakang bayi merangkul badan ibu.
3)      Sebelum menyusui ibu diharuskan mengeluarkan ASI sdikit kemudian dioleskan disekitar putting susu ibu dan sekitara coklat (aerola mamae), karena ASI mengandung antiseptik.
4)      Merangsang mulut bayi dengan menempelkan putting susu disekitar mulut atau pipi bayi, ketika mulut bayi membuka masukkan putting susu dan aerola ibu. Tanda bayi menyusu dengan benar adalah tidak terdengar bunyi decakan, bayi penyusu pelan, tenang dan dalam.
5)      Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya pada kedua payudaranaya, cara melepaskan hisapan mulut bayi pada putting susu yaitu dengan memasukkan jari kelingking ke sudut mulut bayi.
6)      Sesudah selesai menyusui ibu mengeluarkan sekdikit ASI dan mengoleskannya pada putting susu dan aerola mamae kemudian cuci tangan.
6.      Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi setelah menyusui yaitu dengan cara bayi diletakkan tengkurap di atas paha ibu kemudian di tepuk-tepuk secara halus atau dengan cara bayi diletakkan di bahu ibu dalam posisi tegak lurus kemudian ditepuk-tepuk secara halus sampai bunyi sendawa. agar tidak terjadi gumoh pada bayi.
7.      Mengajari ibu cara memilih pakaian yang cocok untuk ibu menyususi yaitu dengan memilih pakaian yang mempunyai kancing di depan agar mudah memberikan ASI pada bayi, tidak memakai pakaian dalam yang ketat, tetapi cukup yang dapat menyangga payudara saja.
8.      Mengajari ibu dan keluarga cara merawat tali puasat yaitu dengan cara di biarkan saja terbuka, tidak boleh diberi ramuan apapun karena dapat menyebabkan infeksi. Kemudian cara mencegah infeksi pada tali puasat yaitu dengan cara melipat popok dibawah tali puasat, agar pada saat bayi BAK tidak merembes sampai tali pusat.
9.      Menganjurkan ibu untuk melakukan ambulasi dini, dengan cara: miring kanan kiri, duduk ditempat tidur, berdiri, berjalan disekitar ruangan. Agar ibu cepat kembali pulih dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya
10.  Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan jalan lahirnya dengan cara, memberitahu ibu setelah BAK/ BAB cebok seperti biasa kemudian mengeringkan daerah sekitar jalan lahir dengan menggunakan tissue, tidak lembab. Mengganti pembalut tiap 4-6 jam, sehingga terhindar dari bakteri.
11.  Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir, yaitu:
a.       Bayi rewel
b.      Malas menyusu
c.       Letargi atau hanya bergerak jika diberi rangsangan.
d.      Suhu tubuhnya tinggi
menganjurkan ibu untuk segera datang ketenaga kesehatan jika menemui tanda dan gejala tanda bahaya pada bayi baru lahir
12.  Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi, untuk mengetahui perkembangan luka perineum ibu, memberitahu ibu jadwal imunisasi bayinya yaitu pada I minggu pertama kumjungan ulang bayi ibu akan di beri imunisasi BCG, agar dapat terhindar dari penyakit TBC.
13.  Memberi dukungan moral pada ibu dengan cara menunjukkan perhatian pada ibu, mendengarkan keluhan ibu dan member solusi atas permasalahan yang ibu hadapi dengan penuh rasa empati.

VII.          EVALUASI                                 Tanggal: 7-06-12                   jam: 10.45WIB
            1.            Ibu sudah mengetahui kondisi bayinya saat ini, ibu mengatakan dirinya merasa tenang karena anaknya saat ini dalam kondisi sehat, keadaan umumnya baik.
            2.            Setelah bidan menjelaskan pada ibu tentang penyebab adanya benjolan pada kepala bayinya, ibu merasa senang karena benjolan itu bukan merupakan suatu tanda bahaya yang terjadi pada anaknya. Melainkan dikarenakan proses persalinan yang lama dan dilakukannya tindakan vaccum ekstrasi.
            3.            Setelah mendapatkan penjelasan tentang penanganan benjolan dikepala bayinya dari bidan, ibu dan keluarga tidak tidak merasa khawatir lagi bagaimana cara mengatasinya, karena hal tersebut dapat menghilang 2-3 minggu kemudian.
            4.            Ibu mengatakan sudah mengerti cara perawatan bayi baru lahir yang meliputi: cara menjaga kehangatan tubuh bayi, memandikan bayi dan menjaga personal hygiene bayi dari ibu bidan
            5.            Ibu mengatakan setelah mendapat penjelasan dari bidan tentang proses laktasi, ibu mempunyai gambaran cara menyusui anaknya dengan benar. Ibu juga mengatakan sudah mempraktekkan secara langsung kepada anaknya dan hasilnya anaknya dapat menyusu dengan tenang dan ibu merasa nyaman.
            6.            Ibu mengtakan sudah mampu menyendawakan bayinya setelah menyusu, setelah bidan mengajarkan cara menyendawakan bayi pada ibu.
            7.            Ibu mengatakan dirinya akan memakai pakaian yang dianjurkan oleh bidan selama dirinya menyusui bayinya.
            8.            Ibu dan keluarganya mengerti bahwa perawatan tali pusat pada bayinya yaitu dengan cara dibiarkan terbuka tanpa ditambahkan ramuan apapun, Karena dapat menyebabkan infeksi pada tali pusat bayi.
            9.            Setelan mendapat penjelasan dari bidan manfaat ambulasi dini, ibu segera langsung melakukan ambulasi dini secara perlahan di bantu keluarganya
        10.            Ibu mengatakan dirinya akan menjaga kebersihan daerah sekitar jalan lahirnya dengan menjaga agar tetap bersih, kering dan mengganti pembalut tiap 4-6 jam atau setiap kali pembalut penuh dan ibu merasa tidak nyaman.
        11.            Setelah mendapatkan informasi dari bidan mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir ibu selalu memperhatikan anaknya, dan mewaspadai jika terjadi bayi rewel, malas menyusu, letargi dan suhunya tinggi.
        12.            Ibu mengerti jadwal kunjungan ulang dan mengatakan akan datang 7 hari lagi untuk melakukan control jahitan perineum dan imunisasi BCG pada untuk anaknya
        13.            Ibu merasa diperhatikan oleh bidan, karena ibu merasa bidan selalu memberikan mendukungan dan selalu memberikan informasi yang ia butuhkan.

separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers