KONSEPSI, FERTILISASI DAN NIDASI
A.
Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang
dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Pada saat kopulasi
antara pria dengan wanita terjadi ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria
di dalam vagina wanita, dimana akan melepaskan cairan mani berisi sel-sel
sperma kedalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi pada masa
ovulasi (masa subur) ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita
akan bertemu dengan sel telur wanita. Pertemuan sel sperma dan sel telur ini
disebut sebagai pembuahan (konsepsi).
Konsepsi dapat terjadi jika terpenuhi beberapa kriteria yaitu:
1. Senggama harus terjadi pada bagian siklus
reproduksi wanita yang tepat
2. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat
pada saat ovulasi
3. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup
normal dan sehat selama ejakulasi
4. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah
sperma mencapai melakukan penetrasi dan sampai akhirnya membuahi ovum.
B.
Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kelajutan dari konsepsi
yaitu sperma bertemu dengan sel telur (ovum), terjadi penyatuan sperma dengan
ovum sampai terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi
buah kehamilan. Dalam keadaan normal umumnya fertilisasi terjadi di daerah tuba
fallopi yaitu di daerah ampula/infundibulum. Spermatozoa bergerak cepat dari
vagina kedalam rahim masuk kedalam tuba. Gerakan ini dipengaruhi oleh peranan
kontrasi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat senggama. Spermatozoa
menyentuh zona pellusida akan terjadi perlekatan yang sangat kuat dan
penembusan yang sangat cepat. Sekali terjadi penembusan zona oleh satu sperma,
terjadi reaksi khusus di zona pellusida yang bertujuan mencegah terjadinya
penembusan lagi oleh sperma lainnya.
Fase-fase
dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi:
1. Sperma memasuki vagina
Sperma
di ejakulasikan di fornik vagina saat koitus, menuju ke ampula tuba sebagai
tempat fertilisasi
2. Proses kapasitasi
Sperma
mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba.
3. Reaksi akrosom
Sperma
mengadakan pengeluaran cairan hyalurodinase dan tripsin agar bisa menembus
lapisan oosit/ovum.
4. Sperma memasuki sona pellusuda dan corona
radiata
Sperma
yang dikeluarkan melalui reaksi akrosom akan mengencerkan corona radiata zona
pellusida.
5. Reaksi granula kortikal
Granula
kortikal merupakan sel-sel granulose yang berada di sekitar oosit yang akan
menutup setelah satu buah sperma masuk kedalam oosit, sehingga mencegah sperma
lain masuk.
6. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma
menbentuk pronukleus pria
7. Inti sel membentuk pronukleus wanita
8. Kedua pronukleus berfungsi dalam proses ini
kedua pronukleus bersatu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik
dari pria dan wanita. Dalam beberapa jam setelah konsepsi mulailah terjadi
pembelahan zigot. Segera setelah pembelahan sel terjadi maka pembelahan
selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan dalam waktu tiga hari terbentuk
suatu kelompok sel yang sama besarnya disebut morulla, kemudian membelah lagi
menjadi blastulla. Hasil konsepsi tiba di dalam kavum uteri pada tingkat
blastula.
C.
Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium.blastulla diselubungi oleh suatu simpai, disebut
trofoblas, yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berda pada fase sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan.
Blastulla dengan bagian yang berisi massa sel
dalam akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda hartman. Umunya nidasi
terjadi pada dinding denpan atau belakang rahim. Korpus dekat fundus uteri.
0 komentar:
Posting Komentar